Sabtu, 02 November 2013

Laporan Entalpi Pembakaran



MEMBANDINGKAN ENTALPI PEMBAKARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata pelajaran Kimia Yang Dibina Oleh Kamal Bahtiar Mustopa, S.Pd.




oleh:
·     Ratna Sri Rahayu
·     Rima Silviani
·     Sri Puti Andam Dewi
·     Weni Wandasari
·     Yenyen Nurlela

Kelas: XI IPA 2






SMA NEGERI 7 GARUT
Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang-Garut 44165
2012-2013






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Rumusan Masalah
Bahan bakar apa yang paling bagus diantara kayu bakar, arang dan gas LPG?

B.     Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi (ΔH) reaksi pembakaran pada kayu bakar, arang dan gas LPG dan untuk mengetahui bahan bakar yang paling bagus diantara kayu bakar, gas LPG dan arang.

C.    Manfaat Praktikum
Ø  Peneliti dapat mengetahui perbandingan perubahan entalpi (ΔH) reaksi pembakaran antara kayu bakar, arang dan gas LPG
Ø  Peneliti dapat mendapat nilai yang lebih
Ø  Peneliti dapat mengetahui bahan bakar yang bagus untuk pembakaran, diantara kayu bakar, gas LPG dan arang.

D.    Faktor yang Mendorong
Ø  Bahan yang kami pilih adalah  kayu bakar, arang dan gas LPG, kami memilih bahan tersebut karena mudah di dapat dan harganya terjangkau.
Ø  Ingin mengetahui bahan bakar yang paling bagus antara kayu bakar, gas LPG dan arang.


BAB II
ISI
A.    Landasan Teori
Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam , minyak bumi, dan batu bara. Bahan bakar fosil berasal dari pelapukan sisa organisme, baik tumbuhan ataupun hewan. Pembentukan bahan bakar  fosil  memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun. Bahan bakar fosil terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya terdiri atas karbon dan hidrogen. Gas alam terdiri atas alkana suku rendah terutama metana dan sedikit etana, propana, dan butana. Seluruh senyawa itu merupakan gas yang tidak berbau. Oleh karena itu, kedalam gas alam ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap, yaitu merkaptan, sehingga dapat diketahui saat ada kebocoran. Gas alam dari beberapa sumber mengandung hidrogen (H2S), suatu kontamina yang harus disingkirkan sebelum sebelum gas digunakan sebelum bahan bakar karena dapat mencemari udara. Beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Minyak bumi adalah cairan yang mengandung beberapa jenis senyawa, terutama alkana, dari metana hingga yang memiliki atom karbon mencapai lima puluhan. Dari minyak bumi diperoleh bahan bakar LPG (liquified petroleum gas), bensin, minyak tanah, kerosin, solar, dan lain-lain. Pemisahan komponen minyak bumi dilakukan dengan distilasi bertingkat. Adapun batu bara adalah bahan bakar padat yang terutama terdiri atas hidrokarbon suku tinggi. Batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa dari oksigen, nitrogen, dan belerang. Pembakaran batu bara menyebabkan polusi yang tinggi karena menghasilkan SO2.
Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang lebih cepat daripada proses pembentukannya. Oleh karena itu, dalam waktu yang tidak lama lagi akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar, misalnya gas sintetis (sin-gas) dan hidrogen.
Gas sintentis diperoleh dari gasifikasi batu bara. Batu bara sebenarnya merupakan bahan bakar fosil yang sangat melimpah, yaitu sekitar 90% dari cadangan bahan bakar fosil. Akan tetapi, penggunaan batu bara menimbulkan berbagai masalah, antara lain menimbulkan polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apapun. Di samping itu juga ada keterbatasan dalam penggunaanya karena bentuknya yang padat. Oleh karena itu, para ahli berupaya mengubahnya menjadi gas sehingga penggunaannya lebih luwes dan lebih bersih.
Gasifikasi batu bara dilakukan dengan mereaksikan batu bara panas dengan uap air panas. Hasil proses itu berupa campuran gas CO, H2, dan CH4. Proses selanjutnya adalah memperbanyak kadar gas metana (CH4).
Bahan bakar sintetis lain yang juga banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. Hidrogen cair bersama-sama dengan oksigen cair telah digunakan pada pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya. Pembakaran hidrogen sama sekali tidak memberi dampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air.  Apabila energi yang digunakan untuk menguraikan air tersebut berasal dari bahan bakar yang komersial. Tetapi saat ini sedang dikembangkan penggunaan energi nuklir atau energi surya. Jika proyek itu berhasil, maka dunia tidak perlu khawatir akan kekurangan energi.
Matahari sebenarnya adalah sumber energi terbesar bumi, tetapi teknologi penggunaan energi surya berjumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaann energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat timbuh cepat. Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan itu.
Dewasa ini, penggunaan energi surya yang cukup komersial adalah untuk pemanasan air rumah tangga (solar water heater).
Tabel Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar:



B.     Alat dan Bahan

Ø  Timbangan
Ø  Termometer
Ø  Panci
Ø  Stopwatch
Ø  Kayu bakar
Ø  Arang
Ø  Gas LPG
Ø  Air
Ø  Tungku
Ø  Kompor gas
Ø  Kipas



C.    Cara Kerja
1.      Kayu bakar

Ø  Timbang air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø  Timbang massa awal kayu bakar yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø  Kayu dibakar lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø  Panci diangkat dari tungku kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di timbang
Ø  Kayu bakar sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang

2.      Gas LPG
Ø  Timbang air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø  Timbang massa awal gas LPG yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø  Gas LPG lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø  Panci diangkat dari kompor gas kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di timbang
Ø  Gas LPG sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang

3.      Arang
Ø  Timbang air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø  Timbang massa awal arang yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø  Arang di bakar lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø  Panci diangkat dari tungku kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di timbang
Ø  Arang sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang

D.    Hasil Pengamatan
1.      Kayu Bakar

1
Waktu
15 menit
2
Suhu Air
Awal
270
Akhir
780
3
Massa Air
Awal
1000 gram
Akhir
780 gram
4
Massa Kayu Bakar
Awal
550 gram
Akhir
250 gram

Hasil perhitungan:
Dik:     mair=780 gram
            t=78°-27°=51°C  
            c=4,2 Jg-1K-1
qkayu bakar=m.c. ∆t
qkayu bakar=780. 4,2. 51
qkayu bakar=167076 J

2.      Gas LPG

1
waktu
15 menit
2
Suhu Air
Awal
270
Akhir
850
3
Massa Air
Awal
1000 gram
Akhir
740 gram
4
Massa Gas LPG
Awal
6200 gram
Akhir
6100 gram

Hasil perhitungan :

Dik:      mair=740 gram
            t=85°-27°=58°
            c=4,2 Jg-1K-1
qgas LPG=m.c. ∆t
qgas LPG=740.4,2.58°
qgas LPG=180264 J

3.      Arang

1
t
15 menit
2
Suhu Air
Awal
270
Akhir
680
3
Massa Air
Awal
1000 gram
Akhir
800 gram
4
Massa arang
Awal
500 gram
Akhir
430 gram


Hasil Perhitungan:
Dik:      mair=800 gram
            t=68°-27°=41°
            c=4,2 Jg-1K-1
qarang=m.c. ∆t
qarang=800.4,2.41
qarang=137760 J

Ø  Tabel hasil perhitungan
No
Bahan Bakar
Jumlah kalor
1
Kayu bakar
 167076 J
2
Gas LPG
 180264 J
3
Arang
 137760 J



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum untuk mengetahui bahan bakar yang paling bagus antara kayu bakar, gas LPG dan arang, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa bahan bakar yang paling bagus adalah bahan bakar gas LPG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar