Sabtu, 02 November 2013

Laporan pertumbuhan dan perkembangan


LAPORAN PRAKTIKUM
PENGARUH FAKTOR CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU
diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata pelajaran Biologi yang dibina oleh
Dede Nawangsih S,Pd.

oleh:
Yenyen Nurlela
Sri Puti Andam Dewi
R. Deni Rahmatuloh
Dera Ahmad Faisal Parhan
KELAS XII IPA 4


SMA NEGERI 7 GARUT
Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang-Garut 44165
2013-2014




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2.      Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan dtempat gelap ?

C.    Tujuan Praktikum
1.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
2.      Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap),

D.    Manfaat Praktikum
1.      Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
2.      Bagi Guru
Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa,dan tinggi) yang bersifat irreversible. Perubahan terjadi selama masa pertumbuhan menuju pada satu proses kedewasaan sehingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Sebagai contoh, pertumbuhan tanaman membentuk akar, batang, dan daun. Peristiwa perubahan yang demikian disebut diferensiasi. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut makin kompleks. Proses perubahan biologis seperti ini disebut perkembangan. Perkembangan mengarah pada proses menuju kedewasaan organisme. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen dan zat pengatur tumbuh yang merangsang pertumbuhan. Adapun faktor lingkungan merupakan faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan. Kemudian, potensi genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, sifat yang tampak pada tumbuhan dan hewan merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan secara bersama-sama.
           
B.     Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
1.      Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji telah dimulai pada saat proses fisika, kimia, dan biologi mulai berlangsung. Mula-mula terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
2.      Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Prkecambahan ada 2 macam yaitu.
a.       Perkecambahan Epigeal
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
b.      Perkecambahan Hipogeal
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah.

C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    Faktor Internal
a.       Faktor Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang  tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
b.      Fitohormon
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam hormon sebagai berikut.
1)      Auksin
Auksin adalah hormon yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel. Hormon auksin/ IAA memiliki sifat menjauhi cahaya. Pengaruh hormon auksin pada tumbuhan yaitu sebagai berikut.
a)      Menghambat pertumbuhan tunas lateral dan mendominasi tunas apikal.
b)      Merangsang kambium untuk membentuk xylem dan floem.
c)      Merangsang pemanjangan sel batang dan menghambat pembelahan sel akar.
d)     Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem dan daerah pengguguran.
e)      Membantu proses partenokarpi pada buah.
2)       Giberelin
Giberelin merupakan jenis hormon yang mula-mula ditemukan oleh Kuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA baru, dan sintesis protein.
3)      Sitokinin
            Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk.
a)      Merangsang pembelahan sel.
b)      Merangsang pembentukan tunas.
c)      Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang.
d)     Mempercepat pertumbuhan memanjang.



4)      Asam Absisat
            Asam absisat adalah hormone yang menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengurangi pembelahan sel maupun perbesaran sel ataupun kedua-duanya.
5)      Etilen
            Etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah.
6)      Asam Traumalin
            Asam traumalin merupakan hormone yang merangsang pembelahan sel-sel di bagian tubuh yang mengalami luka atau kerusakan, sehingga bagian yang terluka akan tertutup.
7)      Kalin
Kalin merupakan hormone tumbuhan yang merangsang pertumbuhan organ tumbuhan. Hormone ini dibedakan atas rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin.
2.    Faktor Eksternal
a.       Cahaya
            Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.


b.      Air
            Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
c.       Nutrisi
Nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya tumbuhan mengambil nitrien dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
d.      Suhu
            Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum (10°C–38°C).
e.       Kelembapan
            Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
D.    Hipotesis
                  Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.



BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan

1.      5 butir kacang hijau
2.      Tanah
3.      2 polybag
4.      2 buah mistar
5.      Air
6.      Mangkuk
7.      Bolpoint
8.      Buku
9.      Gunting


B.     Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat      : Di kelas XII IPA 4
Waktu       : 31 Agustus 2013- 09 September 2013
C.    Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Biji kacang hijau direndam terlebih dahulu sebelum di tanam di polybag selama 1 jam.
3.      Gunting polybag, agar polybag tidak terlalu besar.
4.      Tanah dimasukkan kedalam 2 polybag secukupnya.
5.      Tanah tersebut disiram oleh air secukupnya, agar tanah menjadi lembap.
6.      Setelah 1 jam, biji kacang hijau dipilih agar tanaman yang dihasilkan baik.
7.      Biji kacang hijau dimasukkan kedalam polybag yang berisi tanah, masing-masing 5 biji kedalam 2 polybag.
8.      Simpan satu polybag di tempat terang dan satu di tempatkan di tempat gelap.
9.      Pertumbuhan biji kacang hijau diamati selama 10 hari.





BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian
Setelah kami melakukan percobaan pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dapat diperoleh data pada table pengamatan sebagai berikut.
Tabel 4.1 Tanaman di tempat terang
No
Hari
Tanggal
Warna Daun
Warna Batang
Tinggi Tanaman
1
Sabtu
31/08/2013
Baru muncul plumula
Putih
6 mm
2
Minggu
1/9/2013
LIBUR
3
Senin
2/9/2013
Kuning Muda
Putih Kehijauan
40 mm
4
Selasa
3/9/2013
Kuning Muda
Putih Kehijauan
70 mm
5
Rabu
4/9/2013
Hijau Muda
Putih Keunguan
120 mm
6
Kamis
5/9/2013
Hijau
Putih Kehijauan
140 mm
7
Jumat
6/9/2013
Hijau Tua
Hijau
150 mm
8
Sabtu
7/9/2013
Hijau Tua
Hijau
160 mm
9
Minggu
8/9/2013
LIBUR
10
Senin
9/9/2013
Hijau Tua
Hijau
190 mm

Tabel 4.2 Tanaman di tempat gelap
No
Hari
Tanggal
Warna Daun
Warna Batang
Tinggi Tanaman
1
Sabtu
31/08/2013
Baru muncul plumula
Putih pucat
10 mm
2
Minggu
1/9/2013
LIBUR
3
Senin
2/9/2013
Hijau Muda
Putih pucat
42 mm
4
Selasa
3/9/2013
Kuning
Putih Pucat
75 mm
5
Rabu
4/9/2013
Kuning
Putih Pucat
120 mm
6
Kamis
5/9/2013
Kuning
Putih Pucat
148 mm
7
Jumat
6/9/2013
Kuning pucat
Putih Pucat
160 mm
8
Sabtu
7/9/2013
Kuning pucat
Putih Pucat
175 mm
9
Minggu
8/9/2013
LIBUR
10
Senin
9/9/2013
Kuning pucat
Putih Pucat
210 mm

B.     PEMBAHASAN
     Berdasarkan data hasil penelitian yang telah kami lakukan, ternyata tumbuhan yang berada di tempat terang warna daunnya dan warna batangnya lebih hijau dibandingkan tumbuhan yang berada di tempat gelap yang warna daunnya kuning pucat dan warna batangnya putih pucat. Akan tetapi tumbuhan yang berada di tempat terang tinggi tumbuhannya lebih pendek daripada tumbuhan yang berada di tempat gelap. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian kami, cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.





BAB V
PENUTUP
A.    Simpulan
Setelah kami melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.      Pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tempat terang, hal ini dikarenakan hormon auksin pada tumbuhan yang berada di tempat gelap tidak terhambat oleh cahaya matahari.
2.      Warna daun dan warna batang di tempat terang lebih hijau daripada warna daun dan batang di tempat gelap, hal ini dikarenakan cahaya matahari membantu proses fotosintesis sehingga klorofil yang ada pada daun menjadi hijau.

B.     Saran
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, kami menyarankan untuk menyiram tanaman tersebut setiap pagi hari.




DAFTAR PUSTAKA
Kirana, Candra. Idayu Ria. Tanpa tahun. Biologi SMA/MA Kelas XII Semester       
       Gasal. Jawa Tengah: CV. VIVA PAKARINDO.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar