LAPORAN
PENELITIAN SUNGAI
SMA
NEGERI 7 GARUT
Jalan. Hanjuang
No. 20 Bungbulang Garut 44165
2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan ini kami buat dengan latar belakang untuk
memenuhi tugas PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) dan mengetahui lebih jauh
tentang manfa’at sungai dan keadaan sungai yang berada di Mekarbakti.
B.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan penulisan laporan ini sebagai berikut.
1. Memenuhi
tugas mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup).
2. Mengetahui
keadaan sungai Cihikeu.
3. Mengetahui
manfaat sungai Cihikeu bagi warga sekitar.
C.
Manfaat
Laporan ini bermanfaat untuk mengetahui bahwa sungai
sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena sungai mempunyai peranan
penting seperti, sumber air rumah tangga, irigasi, perikanan, rekreasi, dan
sumber bahan bangunan (batu dan pasir).
BAB
II
ISI
A.
Landasan
Teori
Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir
menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana
mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan
melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan
untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai
terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak
sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di
sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali
sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,
embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air
sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata
sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Perlu juga dikemukakan bahwa sodetan sungai kini
telah tergolong sebagai alternatif yang primitif jika ditinjau dari konsep
ekohidrologi, serta tidak selaras dengan kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth
Summit) di Johannesburg bulan September 2002 yang mengklasifikasikan sodetan
sungai (river diversion) sebagai pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Pada tahun 1880 an seorang
geologis berkebangsan Amerika, William Davis Morris, berpendapat bahwa sungai
dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu,
mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. Menurut Davis, siklus kehidupan
sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. Hujan kemudian
mengikisnya dan membuat parit, kemudian parit-parit itu bertemu sesamanya dan
membentuk sungai. Danau menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian
hilang sebagai sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan
mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah bentuk V. Anak-anak
sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon.
Semakin tua sungai, lembahnya semakin dalam dan anak-anak sungainya semakin
panjang.
B.
Hasil
Penelitian
Tempat
penelitian : Sungai Cihikeu, kp. Pisitan,
Desa Mekarbakti
Waktu
penelitian : Sabtu, 28 April 2012
Pukul:
±13.49 – 15.25 WIB
Setelah kami melakukan penelitian di Sungai Cihikeu,
ternyata di pinggir sungainya terdapat sampah plastik berserakan karena ada
sebagian warga membuang sampah ke sungai dan hal itu membuat sungai terlihat
tidak bersih dan tercemar. Akan tetapi, air sungainya masih terlihat jernih
meskipun sudah tercemar.
Warga yang
berada di sekitar sungai selalu menggunakan air sungai untuk mengairi sawah,
kolam, sumber air rumah tangga, mandi dsb. Pada saat penelitian berlangsung di
sungai kami melihat ada dua orang petani yang sedang duduk di pinggir sungai
dan mereka sedang menyantap makanannya, kami pun menghampirinya dan
mewawancarainya, berikut hasil wawancaranya,
Ratna: “assalamu’alaikum Pak.. punten ngaganggu. Ieu
teh simkuring kapapancenan ti sakola kedah neliti wahangan. Ari kapungkur
kumaha kaayaan wahangan ieu? ”
Petani: “Kaayaanna,.. mm. kapungkur mah neng
wahangan ieu teh rada ageung, tapi ayeunamah tos robih”
Ratna: “Robih kunaon pak?”
Petani: “Nya kapungkurmah,ageung wahangan ieu teh
caina oge ageung, tinggal neng jembatan
itu, kapungkur mah jembatan eta teh kantos runtuh, didangdosan, runtuh deui
ayena didangdosan deui”.
Yen-yen: “oh… pak ari wahangan ieu teh sok di anggo
naon wae?”
Petani: “wahangan ieu the sok dianggo nyaian sawah,
balong, jamban”
Ratna: “oh..
nuhun pak. punten pak tos diganggu waktosna”
Petani: “nya”.
Nuranisa, Ratna, Yenyen: “punten pak, tos diganggu
waktosna”.
Setelah kami mewawancarai, salah seorang teman kami
ingat sesuatu karena ia orang Mekarbakti yaitu Yenyen, katanya ia penah melihat
seorang pria tua yang buang air besar di seberang sungai, anak-anak SD yang
sedang berenang dan piknik di sungai ini saat ia dan teman-temannya pulang dari
sekolah SMP.
Dampak negatif yang terjadi pada sungai ini adalah
air yang sudah tercemar digunakan oleh warga sekitar untuk minum dan mandi,
dapat menyebabkan gatal-gatal dan diare.
Dampak positif pada sungai ini adalah dapat membantu
para petani mengairi sawahnya yang
berada dekat sungai dan mengairi kolam warga sekitar.
C.
Pembahasan
Sungai Cihikeu adalah sungai yang berada diantara
Cihikeu dan Mekarbakti yang menjadi batas antara Desa Cihikeu dan Desa
Mekarbakti. Sungai ini sangat bermanfaat bagi warga yang ada di sekitar sungai
dan karena sungai terletak diantara pesawahan, sungai ini berfungsi untuk
mengairi sawah. Selain untuk mengairi sawah sungai ini juga berfungsi untuk
mengairi kolam ikan warga sekitar, untuk keperluan mandi, keperluan rumah
tangga seperti, mencuci piring dan mencuci baju, dan lain sebagainya, sesuai
dengan yang dikatakan pak petani. Ada juga sebagian orang yang menggunakan
sungai ini sebagai sarana untuk piknik. Akan tetapi, sungai ini telah tercemar
oleh sampah-sampah yang berada di pinggir sungai dan limbah rumah tangga
meskipun airnya terlihat masih jernih.
Sungai Cihikeu ini mempunyai dampak positif dan
negatif, dampak positifnya dapat membantu para petani mengairi sawah dan juga
membantu warga mengairi kolam juga sumber air rumah tangga. Akan tetapi sungai
Cihikeu juga mempinyai dampak negative yaitu jika warga meminum air sungai dan
mandi di sungai Cihikeu di takutkan dapat menyebabkan gatal-gatal dan diare
karena airnya sudah tercemar oleh sampah organic maupun anorganik yang dibuang
oleh warga sekitar. Kurangnya kesadaran warga akan pentingnya sungai membuat
warga selalu membuang sampah rumah tangga ke sungai dan menyebabkan sungai
menjadi kotor karena sampah.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir
menuju laut, juga dapat bermanfaat bagi warga yang tinggal, maupun yang
sawahnya di dekat sungai tersebut karena dapat menjadi sumber air. Contohnya
seperti sungai Cihikeu yang telah kami teliti, sungai ini sangat bermanfaat
bagi warga sekitar dan para petani.
B.
Saran
Jika pembaca ingin tau lebih jelas tentang sungai
Cihikeu, pembaca bisa datang ke lokasi yang berada antara Desa Mekarbakti dan
Desa Cihikeu. Atau jika pembaca ingin lebih jelas tentang pengertian sungai,
pembaca dapat mencarinya di www.google.com.
DAFTAR
PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Sungai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar