LAPORAN
PRAKTIKUM
ENZIM KATALASE
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Pelajaran Biologi Yang Dibina Oleh Dede Nawangsih S,Pd.
oleh:
Yenyen Nurlela
Sri Puti Andam Dewi
R. Deni Rahmatuloh
Dera Ahmad Faisal Parhan
“MITOKONDRIA”
SMA NEGERI 7
GARUT
Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang-Garut 44165
2013-2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan
untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak
bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan,
menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya
dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa –
senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai
oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat
atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki
katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan
energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan
luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa
oleh masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang
mempengaruhi kerja enzim dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi
kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase
sebagai contoh(sample).
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara kejra enzim katalase?
2. Bagaimana
pengaruh larutan HCl, NaOH dan H2O2 pada enzim katalase?
C.
Batasan
Masalah
Penulis
hanya membahas dan menganalisis hasil percobaan yang penulis lakukan.
D.
Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui
pengaruh enzim katalase terhadap H2O2.
2. Mengetahui
pengaruh HCl, NaOH, H2O2 terhadap enzim katalase.
3. Mengetahui
faktor enzim katalase yang mempengaruhi.
E.
Manfaat
Praktikum
1.
Bagi
Siswa
Manfaat bagi siswa
dengan adanya percobaan ini, dapat menambah pengetahuan siswa tentang faktor
yang mempengaruhi enzim katalase.
2.
Bagi
Guru
Manfaat bagi guru
melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang
akan cara melakukan uji percabaan dalam hal pengaruh enzim katalase.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS
A.
Pengertian Enzim
Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu
suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup
tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk
kembali. Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan
energi yang lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.
B.
Struktur Enzim
Enzim
merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang
lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain
bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam
amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh
suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan
yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut
kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari
senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat,
dan kobalamin.
C.
Ciri-Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk
hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat
rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi
reaks tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi
oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena
macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali
karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat
reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan.
D.
Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk
tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat
sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu
menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang
yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks
transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak)
karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung
karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori
ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai
dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah
bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak
cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim,
yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
E.
Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme
1. Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Katalase 2H2O2
→ 2H2O + O2
2. Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan
O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan
O2, sehingga terbentuk H2O.
3. Enzim hidrase. Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi
air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan.
Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
4. Enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan
hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
5. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi
memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain
dengan bantuan ion Mg2+.
6. Enzim karboksilase. Enzim karboksilase berfungsi dalam
pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat
menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
7. Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam
pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan
fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
8. Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi
senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
F. Hipotesis
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa
protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein.
Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Penelitian
Metode yang penulis
pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen.
B.
Tempat
Penelitian
Penulis
melakukan percobaan ini di Laboratorium IPA SMAN 7 Garut.
C.
Waktu
Penelitian
Penulis melakukan
percobaan ini pada.
Hari :
Jumat
Tanggal :
13 September 2013
Waktu :
7.00 – 8.30 WIB
D.
Alat
dan Bahan
1.
Alu Lumpang
2.
Rak tabung reaksi
3.
4 buah tabung reaksi
4.
Paper filter/ kapas
5.
Pembakar spirtus
6.
Bara api lidi
7.
Korek api
8.
Penjepit tabung reaksi
9.
Pipet tetes
10.
Air mineral
11.
Corong
12.
Sikat
13.
Hati ayam
14.
20 tetes larutan HCl 10%
15.
20 tetes larutan NaCl 10%
16.
160 tetes larutan H2O2
5%
E.
Cara
Kerja
1.
Membuat ekstrak hati ayam.
a. Hati
ayam dilumatkan pada lumpang porselin sambil ditetesi air suling sedikit demi
sedikit.
b. Setelah
itu disaring dengan menggunakan paper Filter/ kapas dan masukan pada tabung
reaksi.
2.
Ambil 4 buah tabung reaksi masing-masing
berilah label A, B, C, & D
3.
3 ml ekstrak hati dimasukkan pada tabung
reaksi A, B, C, dan D.
4.
1 mil larutan HCl 10% dimasukkan ke
dalam tabung B.
5.
1 mil larutan NaOH 10% dimasukkan ke
dalam tabung C.
6.
Tabung D dipanaskan dengan api spirtus
dan tabung dikocok hingga mendidih
kemudian simpan di rak tabung reaksi.
7.
Kemudian 2 mil
H2O2 dicampurkan pada tabung D dan bara lidi yang telah di bakar dimasukkan.
8.
Dan amati gelembung dan nyalanya api.
9.
Pada tabung A campurkan 2 mil H2O2
kemudian masukkan bara lidi yang telah di bakar.
10.
Dan amati gelembung dan nyalanya api.
11.
Kemudian pada tabung B dan C lakukan
langkah seperti No 9 dan 10.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
Setelah kami melakukan percobaan enzim katalase pada
hati ayam dapat diperoleh data pada table pengamatan sebagai berikut.
Tabel
4.1 Hasil Percobaan
Tabung
|
Larutan
|
Keadaan setelah di berikan H2O2
|
|
Gelembung
|
Nyala Api
|
||
A
|
Ekstrak Hati
|
++++
|
+
|
B
|
Ekstrak Hati + HCl
|
-
|
+
|
C
|
Ekstrak Hati + NaCl
|
++++
|
+
|
D
|
Ekstrak Hati Panas
|
+
|
-
|
Keterangan:
++++ : Ada banyak sekali
+++ : Ada banyak
+ : Sedikit
_ : Tidak ada
B.
Pembahasan
Enzim
adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.
Sepertihalnya enzim katalase yang hanya dihasilkan oleh organel peroksisom.
Enzim ini berfungsi menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 katalase
2H2O + O2
1.
Larutan Ekstrak Hati
Pada larutan ini, tercatat gelembung
yang dihasilkan adalah yang paling banyak dari semua perlakuan sedangkan nyala
apinya sama dengan yang lain. Terbentuknya gelembung membuktikan adanya
kandungan enzim katalase dalam organ hati. Hal ini disebabkan karena hati yang
masih segar memiliki pH netral dan suhu optimum sehingga enzim katalase di dalamnya aktif. Tidak ada
inhibitor yang mengganggu kerja enzim untuk mengkatalisis H2O2
dan menghasilkan produk (H2O + O2) yang maksimal.
2.
Larutan Ekstrak Hati + HCl
Pada larutan ini, tercatat gelembung
yang dihasilkan sedikit dan nyala apinya
juga sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak
dapat bekerja pada kondisi ini (asam) aktivasi enzim menurun atau hilang
(terjadi kerusakan enzim). Penambahan HCl (pH<7) yang bersifat asam merubah
kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam yang dapat menonaktifkan sisi
aktif enzim sehingga menghalangi substrat untuk berikatan dengan enzim.
3.
Larutan Ekstrak Hati + NaCl
Pada larutan ini, tercatat gelembung
yang dihasilkan adalah yang paling banyak sama seperti larutan ekstrak hati,
sedangkan nyala apinya sama dengan yang lain. Terbentuknya gelembung
membuktikan adanya kandungan enzim katalase dalam organ hati. Hal ini
disebabkan karena hati yang masih segar memiliki pH netral dan suhu optimum
sehingga enzim katalase di dalamnya
aktif. Tidak ada inhibitor yang mengganggu kerja enzim untuk mengkatalisis H2O2
dan menghasilkan produk (H2O + O2) yang maksimal, karena
NaCl PH-nya netral jadi tidak berpengaruh terhadap reaksi enzim katalase saat mengkatalisis
H2O2.
4.
Larutan Ekstrak Hati Panas
Pada larutan ini, tercatat gelembung
yang dihasilkan sedikit karena suhu air mendidih melebihi suhu optimum yang diperlukan untuk
kerja enzim katalase (±30oC). Peningkatan suhu membuat protein enzim
mengalami denaturasi karena putusnya ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan ikatan
penstabilnya, rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak
dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau
hilang. Sehingga H2O2
tidak dapat dikatalisis dengan sempurna. Dalam percobaaan juga tidak terlihat
adannya nyala api, ini disebabkan karena gelembung yang terbentuk sangat
sedikit dan tidak mencukupi untuk melangsungkan reaksi pembakaran (nyala api).
C.
Pertanyaan
1.
Mengapa dalam percobaan ini menggunakan hati
ayam?
2.
Apakah peranan KMnO4?
3.
Gelembung-gelembung apakah yang timbul
pada tabung reaksi sebagai akibat reaksi enzim dengan H2O2 ?
Bagaimana mengujinya? Jelaskan!
D.
Jawaban
1.
Karena hati ayam mengandung enzin
katalase dan percobaan ini mengenai enzim katalase.
2.
Karena KMnO4 menetralkan kondisi
hati yang diberikan larutan basa, sehingga H2O2 dapat
bereaksi dengan baik terhadap enzim katalase.
3.
gelembung gelembung yang timbul pada
tabung reaksi adalah gas O2. Jika hati dimasukkan larutan H2O2,
maka setelah didiamkan, maka gelembung-gelembung O2 akan muncul. O2 berperan
dalam proses pembakaran. Dan untuk pembuktian, jika dimasukkan bara lidi, maka
bara lidi itu akan menyala.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Setelah penulis melakukan percobaan enzim katalase
pada hati ayam dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Enzim
katalase terdapat pada hati ayam. Enzim katalase berperan dalam reaksi
katalisis senyawa H2O2 menjadi H2O dan O2.
2H2O2 enzim katalase 2H2O + O2
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah :
a. Suhu
Enzim
katalase dapat bekerja pada suhu optimum (±30oC)
b. Derajat
keasaman (pH)
Enzim
katalase aktif pada pH netral (pH 7)
B.
Saran
Harus
lebih teliti pada saat mengamati gelembung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar