LAPORAN
PRAKTIKUM
PENGARUH
FAKTOR CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU
diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas mata
pelajaran Biologi yang dibina oleh
Dede Nawangsih S,Pd.
oleh:
Yenyen Nurlela
Sri Puti Andam Dewi
R. Deni Rahmatuloh
Dera Ahmad Faisal Parhan
SMA NEGERI 7
GARUT
Jalan Hanjuang Nomor 20 Bungbulang-Garut 44165
2013-2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri
sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin
besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak
dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain
tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan yang
masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula).
Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam
biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi
karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau
kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat
embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga
bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga (kaulikulus).
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk
melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat
berbeda yaitu di tempat gelap dan terang.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2. Adakah
perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang
dan dtempat gelap ?
C.
Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Mengetahui
perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang
dan tempat gelap),
D.
Manfaat
Praktikum
1.
Bagi
Siswa
Manfaat bagi siswa
dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam
mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
2.
Bagi
Guru
Manfaat bagi guru melalui praktikum
ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara
melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS
A. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan
adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa,dan tinggi) yang bersifat irreversible. Perubahan
terjadi selama masa pertumbuhan menuju pada satu proses kedewasaan sehingga
terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Sebagai
contoh, pertumbuhan tanaman membentuk akar, batang, dan daun. Peristiwa
perubahan yang demikian disebut diferensiasi. Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing
organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut makin kompleks.
Proses perubahan biologis seperti ini disebut perkembangan. Perkembangan
mengarah pada proses menuju kedewasaan organisme. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor yang
terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen
dan zat pengatur tumbuh yang merangsang pertumbuhan. Adapun faktor lingkungan
merupakan faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan. Kemudian, potensi
genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Dengan demikian, sifat yang tampak pada tumbuhan dan hewan merupakan hasil
interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan secara bersama-sama.
B. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji telah dimulai pada saat proses fisika,
kimia, dan biologi mulai berlangsung. Mula-mula terjadi proses fisika saat biji
melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah
dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif
sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain,
mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan
sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang
dipakai untuk berkecambah.
2. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Prkecambahan ada 2
macam yaitu.
a.
Perkecambahan Epigeal
Hipokotil
memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
b.
Perkecambahan Hipogeal
Epikotil
memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Faktor Internal
a.
Faktor Gen
Setiap jenis
tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
b.
Fitohormon
Zat
pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah
sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan.
Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada
konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam hormon sebagai
berikut.
1)
Auksin
Auksin
adalah hormon yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel.
Hormon auksin/ IAA memiliki sifat menjauhi cahaya. Pengaruh hormon auksin pada
tumbuhan yaitu sebagai berikut.
a)
Menghambat pertumbuhan
tunas lateral dan mendominasi tunas apikal.
b)
Merangsang kambium untuk
membentuk xylem dan floem.
c)
Merangsang pemanjangan sel
batang dan menghambat pembelahan sel akar.
d)
Mempercepat terjadinya
diferensiasi di daerah meristem dan daerah pengguguran.
e)
Membantu proses
partenokarpi pada buah.
2)
Giberelin
Giberelin
merupakan jenis hormon yang mula-mula ditemukan oleh Kuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat
genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan.
Hormon ini berperan dalam mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium
mendukung pembentukan RNA baru, dan sintesis protein.
3) Sitokinin
Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk.
a) Merangsang pembelahan sel.
b) Merangsang pembentukan tunas.
c) Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang.
d) Mempercepat pertumbuhan memanjang.
4) Asam Absisat
Asam absisat adalah hormone yang menghambat
pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengurangi pembelahan sel maupun perbesaran
sel ataupun kedua-duanya.
5) Etilen
Etilen akan berbentuk gas dan
berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon
ini berperan pada proses pematangan buah.
6) Asam Traumalin
Asam traumalin merupakan hormone
yang merangsang pembelahan sel-sel di bagian tubuh yang mengalami luka atau
kerusakan, sehingga bagian yang terluka akan tertutup.
7) Kalin
Kalin
merupakan hormone tumbuhan yang merangsang pertumbuhan organ tumbuhan. Hormone
ini dibedakan atas rizokalin, kaulokalin,
filokalin dan antokalin.
2.
Faktor Eksternal
a. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam
proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan
membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan
gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan
batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,
batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
b. Air
Air berperan di dalam melarutkan
unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut
bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi
enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat
sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air
pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan
terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
c. Nutrisi
Nutrisi
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya tumbuhan mengambil
nitrien dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara. Unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S,
Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro
(B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi
tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan disebut suhu optimum (10°C–38°C).
e. Kelembapan
Tanah dan udara yang lembap
berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap
oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan
pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan
bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi
yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan
memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
D.
Hipotesis
Biji kacang hijau yang tumbuh
di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang hijau yang
tumbuh di tempat yang terkena matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Alat
dan Bahan
1.
5 butir kacang hijau
2.
Tanah
3.
2 polybag
4.
2 buah mistar
5.
Air
6.
Mangkuk
7.
Bolpoint
8.
Buku
9.
Gunting
B.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Tempat : Di kelas XII IPA 4
Waktu : 31 Agustus 2013- 09 September 2013
C.
Cara
Kerja
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Biji
kacang hijau direndam terlebih dahulu sebelum di tanam di polybag selama 1 jam.
3. Gunting
polybag, agar polybag tidak terlalu besar.
4. Tanah
dimasukkan kedalam 2 polybag secukupnya.
5. Tanah
tersebut disiram oleh air secukupnya, agar tanah menjadi lembap.
6. Setelah
1 jam, biji kacang hijau dipilih agar tanaman yang dihasilkan baik.
7. Biji
kacang hijau dimasukkan kedalam polybag yang berisi tanah, masing-masing 5 biji
kedalam 2 polybag.
8. Simpan
satu polybag di tempat terang dan satu di tempatkan di tempat gelap.
9. Pertumbuhan
biji kacang hijau diamati selama 10 hari.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
Setelah kami melakukan percobaan pengaruh faktor
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dapat diperoleh
data pada table pengamatan sebagai berikut.
Tabel
4.1 Tanaman di tempat terang
No
|
Hari
|
Tanggal
|
Warna Daun
|
Warna Batang
|
Tinggi Tanaman
|
1
|
Sabtu
|
31/08/2013
|
Baru muncul plumula
|
Putih
|
6 mm
|
2
|
Minggu
|
1/9/2013
|
LIBUR
|
||
3
|
Senin
|
2/9/2013
|
Kuning Muda
|
Putih Kehijauan
|
40 mm
|
4
|
Selasa
|
3/9/2013
|
Kuning Muda
|
Putih Kehijauan
|
70 mm
|
5
|
Rabu
|
4/9/2013
|
Hijau Muda
|
Putih Keunguan
|
120 mm
|
6
|
Kamis
|
5/9/2013
|
Hijau
|
Putih Kehijauan
|
140 mm
|
7
|
Jumat
|
6/9/2013
|
Hijau Tua
|
Hijau
|
150 mm
|
8
|
Sabtu
|
7/9/2013
|
Hijau Tua
|
Hijau
|
160 mm
|
9
|
Minggu
|
8/9/2013
|
LIBUR
|
||
10
|
Senin
|
9/9/2013
|
Hijau Tua
|
Hijau
|
190 mm
|
Tabel
4.2 Tanaman di tempat gelap
No
|
Hari
|
Tanggal
|
Warna Daun
|
Warna Batang
|
Tinggi Tanaman
|
1
|
Sabtu
|
31/08/2013
|
Baru muncul plumula
|
Putih pucat
|
10 mm
|
2
|
Minggu
|
1/9/2013
|
LIBUR
|
||
3
|
Senin
|
2/9/2013
|
Hijau Muda
|
Putih pucat
|
42 mm
|
4
|
Selasa
|
3/9/2013
|
Kuning
|
Putih Pucat
|
75 mm
|
5
|
Rabu
|
4/9/2013
|
Kuning
|
Putih Pucat
|
120 mm
|
6
|
Kamis
|
5/9/2013
|
Kuning
|
Putih Pucat
|
148 mm
|
7
|
Jumat
|
6/9/2013
|
Kuning pucat
|
Putih Pucat
|
160 mm
|
8
|
Sabtu
|
7/9/2013
|
Kuning pucat
|
Putih Pucat
|
175 mm
|
9
|
Minggu
|
8/9/2013
|
LIBUR
|
||
10
|
Senin
|
9/9/2013
|
Kuning pucat
|
Putih Pucat
|
210 mm
|
B.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah
kami lakukan, ternyata tumbuhan yang berada di tempat terang warna daunnya dan
warna batangnya lebih hijau dibandingkan tumbuhan yang berada di tempat gelap
yang warna daunnya kuning pucat dan warna batangnya putih pucat. Akan tetapi
tumbuhan yang berada di tempat terang tinggi tumbuhannya lebih pendek daripada
tumbuhan yang berada di tempat gelap. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian
kami, cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Setelah kami melakukan penelitian mengenai pengaruh
faktor cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Pertumbuhan
biji kacang hijau di tempat gelap lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di
tempat terang, hal ini dikarenakan hormon auksin pada tumbuhan yang berada di
tempat gelap tidak terhambat oleh cahaya matahari.
2. Warna
daun dan warna batang di tempat terang lebih hijau daripada warna daun dan
batang di tempat gelap, hal ini dikarenakan cahaya matahari membantu proses
fotosintesis sehingga klorofil yang ada pada daun menjadi hijau.
B.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah
kami lakukan, kami menyarankan untuk menyiram tanaman tersebut setiap pagi
hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Kirana, Candra. Idayu Ria. Tanpa tahun. Biologi
SMA/MA Kelas XII Semester
Gasal. Jawa
Tengah: CV. VIVA PAKARINDO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar