BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan thalium (Th). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA.
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan thalium (Th). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA.
Konfigurasi elektron dari
unsur golongan IIIA
5B = 2 3
13Al = 2 8 3
31Ga = 2 8 18 3
49In = 2 8 18 18 3
81Tl = 2 8 18 32 18 8 3
B
|
Al
|
Ga
|
In
|
Tl
|
|
Nomor
atom
|
5
|
13
|
31
|
49
|
81
|
Jari
–jari atom (A0)
|
0,80
|
1,25
|
1,24
|
1,50
|
1,55
|
Jari
–jari ion (A0)
|
-
|
0,45
|
0,60
|
0,81
|
0,95
|
Kerapatan
(g/cm3)
|
2,54
|
2,70
|
5,90
|
7,30
|
11,85
|
Titik
Leleh (0K)
|
2300
|
932
|
303
|
429
|
577
|
Titik
Didih (0K)
|
4200
|
2720
|
2510
|
2320
|
1740
|
Energi
ionisasi (I) (kJ/mol)
|
807
|
577
|
579
|
556
|
590
|
Energi
ionisasi (II) (kJ/mol)
|
2425
|
1816
|
1979
|
1820
|
1971
|
Energi
ionisasi (III) (kJ/mol)
|
3658
|
2744
|
2962
|
2703
|
2874
|
Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari
unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah
tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah;
peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam
satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan
besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
2.
Permasalahan
v Penjelasan singkat
tentang unsur-unsur logam utama golongan III A
v Sifat fisika dan kimia
unsur-unsur logam utama golongan III A
v Sumber unsur-unsur
logam utama golongan III A dari alam.
v Kegunaan unsur-unsur
logam utama golongan III A
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Boron
1.
Pengertian
Boron adalah unsur
golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia
boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur
metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop
boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna
hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk
dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri
optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron
sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan
kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
2.
Sifat Fisika
Titik Leleh : 2349 K
(20760C)
Titik Didih : 4200 K
(39270C)
Kalor peleburan : 5,59
kJ/mol
Kalor penguapan : 254
kJ/mol
3.
Sifat Kimia
Boron
adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak ada
kecenderungan dari atom unsure boron untuk kehilangan elektron-elektron terluar
dan membentuk kation sederhana yaitu B3+.
4.
Sumber
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamothorboric dan biasanya ditemukan
dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron
yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting
boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
5.
Kegunaan
a. Natrium
tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan
peluntur natrium perborat.
b. Asam
ortoborik (H3BO3) atau
asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan
panel rata.
c. Natrium
tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam
penghasilan pelekat.
d. Asam
Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang
semut atau lipas.
e. Sebagian
boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
f. Boron-10
juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
g. Boron-11
yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam
bidang elektronik pengerasan sinaran.
h. Filamen
boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam
struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.
i.
Natrium borohidrida
(NaBH4)
ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan
keton menjadi alcohol.
B.
Aluminium
1.
Pengertian
Aluminium
merupakan unsur kimia. Lambang kimia aluminium adalah Al, dengan nomor atom 13.
Alumunium termasuk golongan III A dan periode 3. Aluminium merupakan logam
paling berlimpah yang mudah ditemukan. Aluminium tidak termasuk dalam jenis logam
berat.
Aluminium
ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan
pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Secara
industri tahun 1886, Paul Herould di Prancis dan C. N. Mall di Amerika Serikat
secara terpisah telah memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan cara
elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Herould Hall
masih dipakai untuk memproduksi Aluminium. Berikut ciri-ciri logam aluminium.
1. Aluminium
merupakan logam yang berwarna perak-putih
2. Aluminum
dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang
cukup tinggi
3. Merupakan
unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah silisium
dan oksigen.
4. Ringan,
tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga
seperti panci, wajan dan lain-lain.
5. Reflektif,
dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan
rokok.
6. Daya
hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel
tiang listrik.
7. Paduan
Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran
Al, Cu, Mg) untuk pembuatan badan peswat.
8. Al
sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
2.
Sifat
Fisika Aluminium
Aluminium
memiliki sifat fisika anti magnetis selain dari itu dapat dilihat dari tabel berikut.
Unsur
|
Alumunium
|
Simbol
|
Al
|
Nomor Atom
|
13
|
Massa Atom Relatif
|
26,98
|
Konfigurasi Elektron
|
1s2 2s2 2p6
3s2 3p1
|
Titik Didih (oC)
|
660,4
|
Titik Leleh(oC)
|
2467
|
Rapatan pada 25oC (gram/cm3)
|
2,70
|
Warna
|
Metalik
|
Energi Ionisasi (kJ/mol)
|
277,6
|
Afinitas Elektron (kJ/mol)
|
42,6
|
Keelektronegatifan
|
1,61
|
Jari-jari Ion
|
0,51
|
Jari-jari Atom
|
1,43
|
Potensial Elektrode
|
-1,71
|
Daya Hantar Panas
|
2,1
|
Daya Hantar Listrik
|
38.10-3
|
3.
Sifat
Kimia Aluminium
Aluminium memeiliki
sifat kimia sebagai berikut.
1. Merupakan
unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik.
2. Toksifitas.
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
3. Ketahanan
Terhadap Korosi. Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida
yang tipis dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada
Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam
yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan
baja lainnya.
4. Kuat.
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses
pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan
unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
5. Bereaksi
dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan
menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
Al(s)
+ 3 H2O(l) → Al2O3(s) + 3 H2(g)
Oksida
ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel elektrolistik è Alumunium anodis.
6. Alumunium
bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
Al(p)
+ 6 H+(aq) → 2Al+(aq) +
3 H2(g)
Al(p)
+ 2 OH-(aq) + 2H2O(l) 2 → AlO2-(aq) + 3 H2(g)
7. Reaksi
Termit
Sifat
afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan
sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya
Al(s) + Fe2O3(s)
→
Al2O3(c) + 2
Fe(c)
Kalor
yang dihasilkan mencapai 3000 oC.
4.
Sumber
Aluminium
Aluminium
merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena sifat
kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur
melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.
Aluminium
dapat diperoleh dari bauksit (Al2O3. 2H2O)
dengan cara melakukan pemisahan mineral. Bauksit sendiri sebetulnya bukan
mineral, tetapi merupakan suatu campuran coloidal oksida-oksida Al dan Fe yang
mengandung air.
Bauksit
terbentuk sebagai endapan residual di dekat permukaan atau di permukaan tanah
pada daerah beriklim tropik dan subtropik. Karena kegiatan proses pelapukan
kimia unsur-unsur kalium, natrium, kalsium, magnesium dan sedikit besi akan
tercuci sedang yang tertinggal adalah besi, titanium dan alumina. Faktor
kondisi yang diperlukan bagi terbentuknya endapan bauksit antara lain.
1. Iklim
yang sesuai, yaitu tropik atau subtropik dan lembab,Batuan yang relatif kaya
akan alumina,
2. Cukup
tersedia pereaksi yang mampu melarutkan silika,
3. Keadaan
permukaan yang bersifat meluluskan air hujan secara perlahan-lahan.
4. Cukup
sarana pengangkutan larutan hasil pelapukan yang tidak dikehendaki.
5. Waktu
dan keadaan medan yang landai.
5.
Kegunaan
Aluminium
Kegunaan Alumunium
adalah sebagai berikut.
1. Barangan
pengguna tahan lama (perkakas, peralatan dapur, dsb)
2. Talian
penghantaran elektrik (berat pengalir aluminium adalah setengah dari berat
tembaga dengan kekonduksian yang sama dan lebih murah)
3. Serbuk
aluminium, yang mempunyai bentuk perak yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan
aluminium juga dimasukkan dalam cat alas, terutama kayu cat. (David W. Oxtoby,
2003)
4. Sektor
industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
5. Untuk
membuat badan pesawat terbang.
6. Sektor
pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
7. Sektor
industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
8. Sektor
lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
9. Membuat
termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida,
digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta
api.
10. Tawas
mempunyai rumus kimia KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O.
Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.
C.
Galium
1.
Pengertian
Galium adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin
yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu
rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan.
Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
2.
Sifat
Kimia
Sebuah logam miskin yang jarang, dan lembut, gallium
merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih
lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan.
3.
Sikat
Fisika
Titik
Leleh : 302,91 K (29,760C)
Titik
Didih : 2477 K (22040C)
Kalor
peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor
penguapan : 254 kJ/mol
4.
Sumber
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang
terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara.
Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan galium
sebanyak 1.5%.Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang
dapat berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat
digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu
tinggi. Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik
bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi
solidifikasi. (Mohsin, Yulianto, 2006)
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam
ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh
karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena
ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan
terhadap serangan asam-asam mineral.Galium membasahi gelas atau porselen dan
membentuk kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak
digunakan sebagai bahan doping untuk semikonduktor dan transistor.
Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik
menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.Tingkat
keracunanan elemen ini sepertinya tidak tinggi, tetapi tetap perlu hati-hati
sampai informasi tambahan tersedia. (Mohsin, Yulianto, 2006)
5.
Kegunaan
Karena
galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
a. Galium
dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen
dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir
yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan
allotrop plutonium.
b. Galium
arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.
c. Galium
juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
D.
Indium
1.
Pengertian
Indium adalah logam yang jarang
ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara
dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam
miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel
periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding
dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya
lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium
ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
2.
Sifat
Kimia
Elemen ini tersedia dalam bentuk murni. Indium
sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi gelas.
3.
Sifat
Fisika
Titik
Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
Titik
Didih : 2345 K (20720C)
Kalor
peleburan : 3,281 kJ/mol
Kalor
penguapan : 231,8 kJ/mol
4.
Sumber
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium.
Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan
melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut
dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.
5.
Kegunaan
Indium digunakan sebagai bahan campuran logam,
campuran logam poros, transistor germanium, termistor dan fotokonduktor. Ia
dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus
yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan korosi atmosfir.
Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik
lainnya thermistor dan fotokonduktor
Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang
memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar. Indium digunakan untuk
mendorong germanium untuk membuat transistor. Indium dalam jumlah kecil
digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi. Indium digunakan pada
LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor
seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy)
teknologi. Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari 113In dan 115 In digunakan
untuk menghilangkan jarak fluks neutron.
E.
Thalium
- Pengertian
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan
mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu
dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam
miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika
bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu
kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka
waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium
berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan
penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
- Sifat Fisika
Titik
Leleh : 577 K (3040C)
Titik
Didih : 1746 K (14730C)
Kalor
peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor
penguapan :165 kJ/mol -1
- Sumber
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi
asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih
besi
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi
pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium
pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga,
timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite
TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat
ditemukan pada pyrite.
- Kegunaan
a. Digunakan
sebagai bahan semikonduktor pada selenium
b. Digunakan
sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi
radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di
supermarket.
c. Radioaktif
thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada
pengobatan inti.
d. Jika
thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada
produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang
rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.
e. Thalium
digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
f. Thalium
juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
g. Thalium
adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi
penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
h. Garam-garam
Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang
berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada
senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar