MEMBANDINGKAN
ENTALPI PEMBAKARAN
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata pelajaran Kimia Yang Dibina Oleh Kamal Bahtiar Mustopa,
S.Pd.
oleh:
·
Ratna
Sri Rahayu
·
Rima
Silviani
·
Sri
Puti Andam Dewi
·
Weni
Wandasari
·
Yenyen
Nurlela
Kelas: XI IPA 2
SMA
NEGERI 7 GARUT
Jalan Hanjuang
Nomor 20 Bungbulang-Garut 44165
2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
Bahan bakar apa yang paling bagus diantara kayu bakar, arang
dan gas LPG?
B.
Tujuan
Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan perubahan
entalpi (ΔH) reaksi pembakaran pada kayu
bakar, arang dan gas LPG dan untuk mengetahui bahan bakar yang paling bagus
diantara kayu bakar, gas LPG dan arang.
C.
Manfaat Praktikum
Ø Peneliti dapat mengetahui
perbandingan perubahan entalpi (ΔH) reaksi pembakaran antara kayu bakar, arang
dan gas LPG
Ø Peneliti dapat mendapat nilai yang lebih
Ø Peneliti dapat mengetahui bahan
bakar yang bagus untuk pembakaran, diantara kayu bakar, gas LPG dan arang.
D.
Faktor yang Mendorong
Ø Bahan yang kami pilih adalah kayu bakar, arang dan gas LPG, kami memilih
bahan tersebut karena mudah di dapat dan harganya terjangkau.
Ø Ingin
mengetahui bahan bakar yang paling bagus antara kayu bakar, gas LPG dan arang.
BAB
II
ISI
A.
Landasan
Teori
Reaksi kimia yang umum digunakan untuk
menghasilkan energi adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat antara bahan
bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar utama dewasa ini
adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam , minyak bumi, dan batu bara. Bahan
bakar fosil berasal dari pelapukan sisa organisme, baik tumbuhan ataupun hewan.
Pembentukan bahan bakar fosil memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun.
Bahan bakar fosil terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang
hanya terdiri atas karbon dan hidrogen. Gas alam terdiri atas alkana suku
rendah terutama metana dan sedikit etana, propana, dan butana. Seluruh senyawa
itu merupakan gas yang tidak berbau. Oleh karena itu, kedalam gas alam
ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap, yaitu merkaptan, sehingga dapat diketahui saat ada kebocoran. Gas alam
dari beberapa sumber mengandung hidrogen (H2S), suatu kontamina yang
harus disingkirkan sebelum sebelum gas digunakan sebelum bahan bakar karena
dapat mencemari udara. Beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Minyak bumi adalah cairan yang
mengandung beberapa jenis senyawa, terutama alkana, dari metana hingga yang
memiliki atom karbon mencapai lima puluhan. Dari minyak bumi diperoleh bahan
bakar LPG (liquified petroleum gas),
bensin, minyak tanah, kerosin, solar, dan lain-lain. Pemisahan komponen minyak
bumi dilakukan dengan distilasi bertingkat. Adapun batu bara adalah bahan bakar
padat yang terutama terdiri atas hidrokarbon suku tinggi. Batu bara dan minyak
bumi juga mengandung senyawa dari oksigen, nitrogen, dan belerang. Pembakaran
batu bara menyebabkan polusi yang tinggi karena menghasilkan SO2.
Bahan
bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang lebih cepat
daripada proses pembentukannya. Oleh karena itu, dalam waktu yang tidak lama
lagi akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk
mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar,
misalnya gas sintetis (sin-gas) dan hidrogen.
Gas sintentis diperoleh dari gasifikasi
batu bara. Batu bara sebenarnya merupakan bahan bakar fosil yang sangat
melimpah, yaitu sekitar 90% dari cadangan bahan bakar fosil. Akan tetapi,
penggunaan batu bara menimbulkan berbagai masalah, antara lain menimbulkan
polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apapun. Di samping itu juga
ada keterbatasan dalam penggunaanya karena bentuknya yang padat. Oleh karena
itu, para ahli berupaya mengubahnya menjadi gas sehingga penggunaannya lebih
luwes dan lebih bersih.
Gasifikasi
batu bara dilakukan dengan mereaksikan batu bara panas dengan uap air panas.
Hasil proses itu berupa campuran gas CO, H2, dan CH4.
Proses selanjutnya adalah memperbanyak kadar gas metana (CH4).
Bahan bakar sintetis lain yang juga
banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. Hidrogen cair bersama-sama dengan
oksigen cair telah digunakan pada pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket
pendorongnya. Pembakaran hidrogen sama sekali tidak memberi dampak negatif pada
lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. Apabila energi yang digunakan untuk
menguraikan air tersebut berasal dari bahan bakar yang komersial. Tetapi saat
ini sedang dikembangkan penggunaan energi nuklir atau energi surya. Jika proyek
itu berhasil, maka dunia tidak perlu khawatir akan kekurangan energi.
Matahari sebenarnya adalah sumber energi
terbesar bumi, tetapi teknologi penggunaan energi surya berjumlah komersial.
Salah satu kemungkinan penggunaann energi surya adalah menggunakan tanaman yang
dapat timbuh cepat. Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan itu.
Dewasa
ini, penggunaan energi surya yang cukup komersial adalah untuk pemanasan air
rumah tangga (solar water heater).
Tabel
Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar:
B.
Alat
dan Bahan
Ø Timbangan
Ø Termometer
Ø Panci
Ø Stopwatch
Ø Kayu
bakar
Ø Arang
Ø Gas
LPG
Ø Air
Ø Tungku
Ø Kompor
gas
Ø Kipas
C.
Cara
Kerja
1.
Kayu
bakar
Ø Timbang
air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø Timbang
massa awal kayu bakar yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø Kayu
dibakar lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø Panci
diangkat dari tungku kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di timbang
Ø Kayu
bakar sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang
2.
Gas
LPG
Ø Timbang
air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø Timbang
massa awal gas LPG yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø Gas
LPG lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø Panci
diangkat dari kompor gas kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di
timbang
Ø Gas
LPG sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang
3.
Arang
Ø Timbang
air dalam panci terlebih dahulu, lalu suhu awal air diukur
Ø Timbang
massa awal arang yang akan digunakan untuk memanaskan air
Ø Arang
di bakar lalu digunakan untuk memanaskan air dalam panci selama 15 menit
Ø Panci
diangkat dari tungku kemudian suhu air diukur dan massa akhir air di timbang
Ø Arang
sisa pemanasan massa akhirnya ditimbang
D.
Hasil
Pengamatan
1.
Kayu
Bakar
1
|
Waktu
|
15 menit
|
|
2
|
Suhu Air
|
Awal
|
270
|
Akhir
|
780
|
||
3
|
Massa Air
|
Awal
|
1000 gram
|
Akhir
|
780 gram
|
||
4
|
Massa Kayu Bakar
|
Awal
|
550 gram
|
Akhir
|
250 gram
|
Hasil perhitungan:
Dik: m air =780 gram
2. Gas
LPG
1
|
waktu
|
15 menit
|
|
2
|
Suhu Air
|
Awal
|
270
|
Akhir
|
850
|
||
3
|
Massa Air
|
Awal
|
1000 gram
|
Akhir
|
740 gram
|
||
4
|
Massa Gas LPG
|
Awal
|
6200 gram
|
Akhir
|
6100 gram
|
Hasil perhitungan :
Dik: m air =740 gram
3. Arang
1
|
t
|
15 menit
|
|
2
|
Suhu Air
|
Awal
|
270
|
Akhir
|
680
|
||
3
|
Massa Air
|
Awal
|
1000 gram
|
Akhir
|
800 gram
|
||
4
|
Massa arang
|
Awal
|
500 gram
|
Akhir
|
430 gram
|
Hasil
Perhitungan:
Dik: m air =800 gram
Ø Tabel hasil perhitungan
No
|
Bahan Bakar
|
Jumlah kalor
|
1
|
Kayu bakar
|
167076 J
|
2
|
Gas LPG
|
180264 J
|
3
|
Arang
|
137760 J
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum
untuk mengetahui bahan bakar yang paling bagus antara kayu bakar, gas LPG dan
arang, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa bahan bakar yang paling bagus adalah
bahan bakar gas LPG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar